Jumat, 18 November 2011

GRAFIS DESIG for HmI













MENGEMBALIKAN WUJUD KEINTELEKTUALAN DIRI KADER HMI DEMI MEWUJUDKAN LAHIRNYA INTELEKTUAL-INTELEKTUAL MUSLIM

TINJAUAN MASALAH
A.Latar Belakang
Dengan nama Allah Yang Maha pengasih Maha Penyayang. Berjalannya waktu dan berkembangnya zaman yang beralih ke masa globalisasi sangat besar perubahan yang terjadi, namun perubahan tersebut bukan ke arah yang lebih baik, realitanya keadaan pelajar indonesia sudah mampu menciptakan sebuah teknologi, namun yang terjadi kemampuan tersebut tidak dikembangkan dengan baik, malahan seorang sarjana teknik mesin banyak yang menjadi pegawai Bank. Kemunduran seperti ini terjadi pada kaum intelektual yang sangat berdampak pada kelangsungan negara ini. Begitu banyak  permasalahan dan konflik yang hilang begitu saja ditutupi oleh munculnya permasalahan dan konflik baru di mana sampai saat ini masalah aktivis yang hilang belum juga selesai, malah masalhnya terkesan ditutup-tutupi. Masalah korupsi yang tercatat sejumlah 305 kasus hanya 47 kasus yang terselesaikan, apa lagi masalh umat beragama yang sampai saat ini masih terus berlanjut.
Pada saat tidak ada lagi pemimpin negara yang berusaha menyelesaikan masalah. Mahasiswa sebagai agen of change lah harapan bangsa, insan terdidik, kritis, dan berwawasan yang relatif lama berproses  dalam dunia pendidikan. Mahasiswa memiliki peran dan posisi strategis dalam perspektif kehidupan berbangsa dan bernegara yang mampu membuat perubahan dan mengarahkan bangsa dan negara ke arah yang lebih baik.
Pada saat sekarang potensi yang dimiliki mahasiswa tidak lagi dimanfaatkan kepada bangsa ini. ketakutan mengolah pemikiran mejadi sebuah ideologi, menurunnya intelektual, dan tidak menariknya wadah-wadah yang mengeksplor kemampuan dan peran mahasiswa menjadi penyebabnya. Sehingga mahasiswa menjadi followers yang tidak begitu bermanfaat bagi individu mereka apalagi untuk bangsa, negara dan masyarakat, tercermin dalam rutinitas mahasiswa saat ini yang kesehariannya beraktifitas hedonis, seperti mahasiswa yang mengobati kejenuhanya dengan mencari hiburan seperti dugem.
Degradasi Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) sebagai salah satu organisasi mahasiswa tidak lagi menarik di mata mahasiswa-mahasiswi saat ini. Dapat dilihat dari jumlah perekrutan dari tahun ke tahun. HmI belum menjawab tantangan zaman, saat ini HmI masih meneruskan perputaran yang dijalankan kader-kader terdahulu melupakan perubahan zaman di mana mahasiswa saat ini lebih berfikir pragmatis jika tidak ada hal yang kongkrit diterimanya maka mereka tidak akan pernah mau mengkutinya. Kader-kader terdahulu sadar akan meningkatkan kualitasnya, sehingga tidak perlu membuat aktivitas yang memberikan stimulus dengan intens. Jiaka dilihat keadaan sekarang kesadaran tersebut sudah sangat-sangat menurun dalam setiap diri kader, maka kegitan yang memberi stimulus untuk meningkatkan kualitas kader harus lebih intens jika kader-kader dulu diskusi bersama satu kali seminggu, maka saat ini harus tiga kali seminggu.
Bermasalahnya  ketertarikan mahasiswa untuk menjadi kader HMI, akan berdampak pada menurunnya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam. Poin yang terdapat pada insan cita tersebut, bagian dari intelektual. Keadaan saat ini, Intelektual sendiri mengalami kemundurun. Budaya diskusi, mebaca, dan pembedahan bukunya sudah tidak lagi menjadi aktivitas yang utama. Sehingga modal dalam meningkatkan intelektual sangat minim ditingkatkan dan dieksplor oleh kader HmI.






















B.Rumusan Masalah
Seharusnya HmI telah tumbuh dewasa dan matang sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan yang bertanggung jawab atas terwujud masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Bukan malah kehilangan progresifitas ditengah terjadinya degradasi kaum intelektual muslim yang di butuhkan oleh bangsa ini. HmI yang belum mampu menjawab tantangan zaman, dengan kondisi mahasiswa di zaman ini yang tidak begitu berminat untuk berhimpun di HmI dan mahasiswa yang berfikir pragmatis, megakibatkan sulitnya HmI untuk melahirkan intelektuat-intelektual muslim, yang mana bagian dari modal mewujudkan insan cita dan juga akan diteruskan menjadi masyarakat cita.
Minimnya minat kader dalam meningkatkan kualiatas diri akan pengetahuan dan wawasan, mengharuskan HmI mengembalikan wujud keintelektualan diri kadernya, untuk memunculkan semangat kader HmI dalam aktivitas yang meningkatkan  wawasan dan pengetahuan, agar HmI kembali melahirkan intelektual-intelektual muslim.

PEMBAHASAN
A.Pengukuhan Pribadi Insan Akademis
          Hubungan individu dan maysarakat sebenarnya sangat jelas diatur di dalam konstitusi HmI seperti yang termuat di dalam Anggaran Dasar pasal 4 yang berbunyi, “terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT”. Dari tujuan inilah dirumuskan kualitas insan cita dan masyarakat cita menurut HmI. Insan akademis menjadi kualitas pertama, maknanya ia harus berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, mampu berfikir rasional dan kristis. Ia mempunyai kemampuan teoritis dan mampu memformulasikan apa yang di ketahui dan di rasakan.
          Kualitas insan akedemis ini lah yang mengalami kemunduran di zaman sekarang, dan ini pula yang menyebabkan HmI itu tidak menarik lagi, sebab melamahnya pengakuan masyarakat dan mahasiswa-mahasiswa terhadap kader-kader HmI atas kualitasnya saat ini, baik dilihat dari segi pengetahuan, cara berfikir yang belum rasional dan kristis, apa lagi jika menyinggung kemampuan memformulasi.
         Pengukuhan kualitas insan cita pada setiap diri kader HmI, akan menjadi modal besar, di saat HmI melakukan perekrutan. Hal yang sangat perlu di perhatikan bagai mana kualitas kader-kader HmI dalam perkuliahan, sebab mahasiswa saat ini memiliki target menyelesaikan kuliah dengan waktu yang relatif singkat, kader-kader HmI sendiri harus mampu menjawab tantangan tersebut, dimana kader-kader HmI harus memiliki kualitas yang baik dalam perkuliahan dan mampu tamat secepat mungkin. Mahasiswapun pasti dapat melihat apa perbedaan HmI dengan organisasi mahasiswa yang lainnya, sehingga mahasiswa yang tidak pernah berminat berorganisasi, akan tertarik untuk berhimpun di HmI.

Dengan begitu baiknya HmI secara kuantitas, maka akan mempermudah HmI dalam proses penyelektifan anggota untuk menjadi kader yang sadar intelektual sehinga kader HmI dapat menjadi wujud dari intelektual muslim. Lagi pula makna kader dalam kontitusi HmI adalah anggota-anggota HmI yang sadar akan terus meningkatkan kualitas dirinya.  Antara kualitas dan kuantitas akan saling mendukung untuk menciptakan intelektual muslim dan muslim yang intelektual.

B.Tuntutan Berfikir dalam Islam
       Kemampuan tafakkur  menjadi salah satu ciri paling penting, bukan hanya membedakan manusia dengan makhluk lain, tetapi juga  memenuhi syarat untuk melaksanakan peran penting sebagai pembangun peradaban dan pembawa misi. Tafakkur adalah istilah arab untuk berfikir, tafakkur menjembatani persepsi dan konsepsi dari kehidupan dunia ini ke akhirat dari makhluk ke penciptanya, Allah SWT. Tafakkur dapat memotivasi aktivitas eksternal dan internal.
         Berfikir menjadi landasan dan modal utama untuk membangkitkan bibit-bibit intelektual, serta memacu semangat untuk terus mau berlomba menyerap ilmu pengetahuan yang dapat memberikan penyelesaian masalah.
        Berfikir dalam islam adalah salah satu aktivitas yang selalu di tekankan dalam kehidupan, agar mampu menemukan suatu kebenaran. Dalam sebuah pilihan jalan kehidupan untuk setiap umat dan hambanya, ada beberapa bahasa dari Al-Quran yang sering mengacu pada pemahan atas berfikir seperti:
1.    Nazhar (Memperhitungkan, Memikirkan, Memerhatikan)
2.    Tabashshur (Memahami)
3.    Tadabbur (Merenungkan)
4.    Tafaqquh (Memahami sepenuhnya, Sungguh-sungguh mengerti)
5.    Tadzakkur (Mencamkan dalam Fikiran atau Hati)
6.    I’tibar (Belajar memahami atau memetik pelajaran)
7.    Ta’aqqul (Menggunakan pikiran dengan benar)
Dari kata-kata yang ada di atas, tertuliskan dalam (Q.S.Yunus [10]:101) “Perhatikanlah yang ada di langit dan di bumi.” (Q.S.Al-Baqarah [2]: 221) “Dan Dia menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mencamkan dalam pikiran.” Ada juga penegasan bahwa di saat berfikirpun harus dengan benar. “lalu apakah mereka tidak pernah melakukan perjalanan di muka bumi agar mereka menemukan kebijaksanaan dan menyebabkan telinga mereka mendengar.” (Q.S.Al-hajj [22]: 46)
Meredupnya intelektual dari HmI di sadari sejak 50 tahun umur HmI, punahnya tuntutan berfikir dari diri kader HmI berdampak pada hilangnya ketertarikan dengan suasana intelectual exercises dalam forum diskusi.
Mengembalikan tuntutan berfikir dalam setiap diri kader akan memberikan stimulus dalam pengaktifkan saraf-saraf yang mampu memulihkan semangat untuk menanggapi problematika dan dinamika yang berlangsung, sehingga dalam menanggapi dan menyikapinya akan menimbulkan sebuah forum diskusi yang menampung berbagai macam pemikiran-pemikiran yang dapat di kristalisasi bersama.

C.Ilmu Pengetahuan Bekal Mencari Kebenaran
     Untuk menjadi seorang kader berintelektual, perlu memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat luas, agar tidak dengan mudah dapat di kalahkan oleh musuh-musuh yang senantiasa menentang. Seorang intelektual tidak mungkin dapat mengimplementasikan pemikiran-pemikirannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa memiliki ilmu pengetahuan, sebab tanpa ilmu pengetahuan akan sulit untuk merasionalisasikan pemikiran-pemikirannya. Seperti yang diutarakan oleh Tsun zhu ‘kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali lingkunganmu, maka kemenangan ada di tanganmu.
       Disaat sumberdaya alam yang begitu melimpah ruah, tidak mungkin termanfaatkan secara maksimal tanpa menggunakan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya sekalipun kebenaran itu sangat relatif. Namun mau tidak mau proses harus dilalui manusia dengan sungguh-sungguh sebagai alat untuk menuju kebenaran mutlak
         Memang benar dengan ilmu pengetahuan kita dapat memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah ruah, namun jika dikatakan ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran saya sangat tidak setuju, perannya sebagai alat belum menumukan fungsionalnya dalam aktivitas yang sering di jalani. Disaat seorang mahasiswa ekonomi ingin mencari tau kebenaran akan isu yang mengatakan bahwa bank yang membawa embel-embel Sya’riah saat ini belum sepenuhnya menganut sistem ekonomi Islam, maka seharusnya mahasiswa tersebut harus memiliki ilmu pengetahuan tentang sistem ekonomi Islam, agar mahasiswa tersebut dapat membandingkan antara sistem yang digunakan bank tersebut dengan pengetahuannya akan sistem ekonomi islam. Disini lebih terlihat bahwa ilmu pengetahuan menjadi bekal untuk mencari kebenaran bukan terlihat sebagai alat.
       Dengan melimpahnya ilmu pengetahuan sebagai bekal yang dimiliki seorang kader, maka peluang yang dimilikinya untuk dapat eksis menjadi intelektual yang memiliki landasan acuan-acuan pemikiran terhadap kehidupan masyarakat yang membutuhkan teladan dan panduan dalam menjalani kehidupan ini semakin besar. Dengan ilmu pengetahuan yang menjadi bekal untuk mencari sebuah kebenaran, semestinya kader-kader HmI sadar akan pentingnya meningkatkan ilmu pengetahuan, agar kader tersebut mampu menjadi intelektual yang dinanti-nanti kelahirannya.

D.Keberanian dan Kebebasan Berfikir
        Mengubah kultur ketakutan masyarakat merupakan sebuah pekerjaan paling berat, problem yang menghambat seseorang berfikir kritis adalah adanya rasa takut. Rasa takut harus di bongkar ke akar-akarnya, agar dapat membangun sistem yang dinamis, merdeka, jujur terhadap sesama dan membentuk karakter yang kritis.
Pada saat ini HmI masih memiliki kader-kader yang berpotensi dan mampu menjadi kaum intelektual muslim. Hilangnya budaya baca dan diskusi, membuat keberanian dan kebebasan berfikir kader-kader HmI menjadi terkurung dan tidak bebas untuk mengembangkanya. Berfikir kritis dipicu oleh keberanian diri dalam mengelola input yang terus masuk. Berani meberi pandangan yang berbeda, mengembang luaskan hasil dari pemikiran hingga mampu mengaplikasikannya ke dunia nyata.
Dari perkembangan pemikiran-pemikiran baru keislaman yang terus muncul di luar HmI, membuat HmI semakin mengalami kemunduran, tradisi intelektual HmI Mengalami kemerosotan. Kebebasan berfikir sangat terbuka, pemikiran itu sangat universal, siapapun dapat mengkaji, mengkritik dan mengembangkannya.
Bebas untuk berfikir, merangkum dari segala perspektif yang muncul, mengamati dari bebagai sudut pandang baik positif maupun negatif, dan berani berada pada titik ekstrim yang mampu melawan hal-hal salah dan juga berani tunduk pada sebuah kebenaran.
E.Ideologi Sebagai Pemikiran yang Diperjuangkan
       Ideologi menjadi sebuah kata yang melekat pada kaum intelektual, ideologi juga menjadi bagian dari diri intelektual, istilah ideologi yang dibentuk oleh kata ideo dan logi, ideo berarti pemikiran, khayalan, konsep dan keyakinan, sedangkan logi berarti logika, ilmu, atau pengetahuan.
Ideology bedasarkan bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Ideologi adalah sebuah kata  yang muncul dari pemikiran dan semangat hidup di antara manusia, terutama diantara kaum muda dan khususnya di antara cedikiawan atau intelektual dalam suatu msyarakat.
         Tahapan berfikir menciptakan deologi  ada tiga yaitu :
  • Pertama, cara kita melihat dan manangkap alam semesta, eksistensi, dan manusia.
  • Kedua, terdiri cara khusus dalam kita memahami dan menilai semua benda dan gagasan atau ide-ide yang membentuk lingkungan sosial dan mental kita.
  • Ketiga, mencakup usulan-usulan, metode-metode, sebagai pendekatan dan keinginan-keinginan yang kita manfaatkan untuk mengubah status quo yang membuat kita tidak puas.
Pemahaman secara bahasa menjelaskan bahwa ideologi berisi sebuah pemikiran yang membentuk sebuah konsep, dari ilmu pengetahuan, lalu tahap berfikir ketiga Ali Shariati  menjelaskan tahapan tersebut sebagai tahap mebentuk semangat hidup untuk memperjuangkan pemikiran yng menjadi konsep dari ilmu pengetahuan.
Dengan pemahaman bahwa ideologi sebagai pemikiran dan konsep yang diperjuangkan, maka kader-kader HmI dapat mengerti keistimewaan  dari kaum intelektual serta apa saja yang membedakannya dengan orang-orang yang berfikir untuk dirinya sendiri, di saat orang-orang pemikir hanya sebatas berfikir untuk kemajuan dirinya sendiri kaum intelektual mampu berfikir untuk menemukan sebuah konsep,ide-ide, solusi untuk masyarakat dan umat serta memperjuangkannya untuk mencapai kondisi tanpa merugikan siapapun dengan pemikiran-pemikirannya yang universal.

F.Islam dan Intelektual
    Islam sepanjang sejarah peradabannya telah memberi kontribusi  positif dalam perjalanan ilmu itu sendiri, ada yang patut dicontoh untuk membangkitkan intelektual muslim pada saat ini,  pada saat abad pertengahan sains Islam sangat maju.
         Ada delapan faktor yang membuatnya sangat maju, Yaitu :
  • Pertama, peran kesadaran religius sebagai daya dorong untuk menuntut sains dan teknogi
  • Kedua, ketaatan pada syari’ah mengilhami studi atas berbagai ilmu.
  • Ketiga, kelahiran dan kebangkitan gerakan penerjemahan besar-besaran yang bertahan selama beberapa abad.
  • Keempat, suburnya filsafat yang ditunjukkan pada pengajaran, kemajuan dan pengembangan ilmu.
  • Kelima, luasnya santunan bagi aktivitas sains dan teknologi oleh para penguasa dan wazir.
  • Keenam, adanya iklim intelektual yang sehat sebagai mana yang diilustrasikan fakta sejarah.
  • Ketujuh, peran penting yang dimainkan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan ilmiah, terutama dengan adanya universitas-universitas.
  • Kedelapan, keseimbangan yang dicapai oleh perspektif-perspektif intelektual islam yang utama.
Tibalah saatnya untuk mendiskusikan umat islam terhadap ilmu pada masa sekarang ini. Sains menempati posisi paling lemah di dunia islam, dominasi ortodoksi agama dan semangat intoleransi yang menguat di dalam masyarakat islam merupakan faktor utama yang bertanggung jawab atas musnahnya lembaga ilmu pengetahuan yang pernah jaya dalam islam.
Umat Islam saat ini harus menghidupkan etos intelektual untuk menguasai ilmu pengetahuan dan memperjuangkannya. Ada tiga faktor perlunya ilmu pengetahuan bagi umat islam. Pertama, pengetahuan dari suatu ilmu merupakan persyaratan pencapaian tujuan-tujuan islam sebagai mana dipandang oleh syari’ah, maka mencarinya menjadi sebuah kewajiban. Kedua, masyarakat yang dikehendaki oleh Al-Qur’an adalah masyarakat yang agung dan mulia, bukan masyarakat yang takluk dan bergantung pada orang-orang kafir. Ketiga, Al-Qur’an Menyuruh umat islam untuk mempelajari ilmu pengetahuan, penciptaan alam, keajaiban-keajaiban alam, agar umat islam mampu merekayasa dunia ini sesuai dengan kehendak Allah.
Dari fakta faktor-faktor di atas HmI seharusnya sudah bisa meberikan stimulus atau rangsangan pada kader-kader HmI, agar mampu dan berani berdiri di garda terdepan dalam mengusung ilmu dan menjadi seorang intelektual muslim sehingga HmI dapat kembali melahir kembali Intelektual-intelektual HmI.

PENUTUP
A.Kesimpulan
       Dari pembahasan isi makalah ini dapat di simpulkan bahwa point-point yang di paparkan dan dibahas, mampu dimanfaatkan untuk mengembalikan wujud keintelektualan diri kader HmI demi mewujudkan lahirnya Intelektual-intelektual muslim :
  • Dengan pengukuhan pribadi insan akademis pada setiap kader HmI, seharusnya dapa menjadikan HmI wadah yang terlihat sebagai tempat mahasiswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, dan wawasannya baik untuk kuliah maupun diluar perkuliahan, agar ketertarikan mahasiswa-mahasiswa untuk ikut besama-sama meningkatkan kualitas diri akan menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas Intelektual.
  • Berfikir menjadi salah satu aktivitas yang dimiliki kaum intelektuak, juga sudah di tekankan dalam Islam. Tuntan berfikir menjadi pengamalan bagi kader-kader HmI
  • Ilmu pengetahuan menjadi hal yang paling dibutuhkan. Besarnya ilmu pengetahuan seorang kader memberikan stimulus dalam proses pembentukan intelektualnya, yang mana ilmu pengetahuan bekal untuk mencari kebenaran yang mutlak.
  • Untuk dapat memunculkan pemikiran-pemikiran baru terletak pada kebebasan berfikir, yang memiliki perspektif yang luas. Kebebasanpun harus di dorong oleh keberanian melawan yang salah, dan berani tunduk jika kebenarannya datang.
  • Dengan pemikiran-pemikiran kader HmI yang menciptakan konsep untuk diperjuangkan kader-kader HmI mampu membawa Ideologi yang dapat mendatangkan sebuah perubahan untuk kebaikan nantinya.
  • Dalam islam intelektual telah memberi kontibusi yang positif pada perkembangan ilmu, namun keadaan yang semakin mundur pada saat sekarang HmI harus mampu mengembalikan etos intelektual kedalam dirinya, sehingga HmI kembali ke khitahnya sebagai Harapan Masyarakat Indonesia dimana dibuktikan dengan lahirnya Intelektual-intelektual muslim dari HmI.
A.Saran
  • HmI harus kembali menanamkan nilai-nilai agama yang menuntut kader-kadernya meningkatkan akademis, sebagai langkah awal untuk menjadi intelektual.
  • Waktu untuk terus mengeksplor kemampuan meningkatkan intelektual masih banyak dan tidak ada yang tidak mungkin, karna islam sudah pernah membentuknya di masa lalu, kita hanya perlu mengulangnya kembali.
  • Komisariat menjadi tempat berjuang, dalam lingkup perkrutan dan pembinaan, sudah harus memiliki kegiata-kegiata seperti diskusi, bedah buku, serta mewajibkan membaca buku yang akan di tindak lanjuti nantinya dengan intens,  yang meningkatkan perkuliahan, kualiatas wawasan dan ilmu pengetahauan anggota dan kadenya, dan sudah dapat menghasilkan tulisan-tulisan dari segala jenis ilmu pengetahuan yang dimiliki sebagai bentuk nyata, perkembangan dan progres yang dimiliki anggota dan kader HmI.
  • Tingkat cabang seharusnya memperjelas fungsinya sebakai bagian dari pengkaderan, maka dari itu cabang harus mampu mewadahi dan memfasilitasi forum-forum diskusi sistematis yang mengkutsertakan seluruh komisariat sekawasan.
  • Pengurus Besar HmI menurt saya sudah bisa memperjuangkan nilai nilai pemikiran-pimikiran dari intelektual muslim yang lahir dari HmI nantinya.
  • Teruslah berusaha dan berjuang jangan pernah berhenti, jadikan intelektual menjadi karakter HmI kembali, berhentilah di saat dipisahkan dengan dunia.
(Krisna Savindo, HMI FE USU)

Kamis, 13 Oktober 2011

SOEKARNO - SANG PROKLAMATOR


Ir. Soekarno
       ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo
lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901, meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun. Ir. Soekarno Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966.

    Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

     Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

    Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.

    Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS. di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.

    Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Di sana ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

"Krisna Savindo"
Referensi : Wikipedia

Selasa, 11 Oktober 2011

Daftar Anggota yang Lulus Mengikuti Latihan Kader 1 (Basic Training) Periode 2011-2012

 





















Muhammad Abdalla (2010)                                             Ridho Alfurqan (2010)



















Lani Novita Sari (2010)                                                  Riyanti Syarista (2010) 
        

















Eksanto Sahartos (2010)                                                  Rizky Redika (2010)

















Siti Sakdiah Eva Santy (2010)                                          Fahmi Syafitra (2010)

















Nofriska Krissanya (2010)                                                Feri Anugrah (2010)
















Fanni Novianing Putri (2010)                                             Poppy Amanda (2010)
















Triana Ritzyea (2010)                                                         Husnul Fikri (2010)















Ade (2011)

Minggu, 09 Oktober 2011

Profil Pengurus HMI FE USU Periodesasi 2011-2012


Ketua Umum
Data Pribadi
Nama lengkap     : Muhammad Hafis
Tmpt,tgl lahir      : Medan, 25 November 1989
Alamat                : Jln.H.Muhammad harun/Mesjid, No.37 Kec.PST
No. Tlpn/Hp/Pin : 0812 6502 5339/ 228CAD95
Email/Facebook  : hafis_cita20@yahoo.com





Data Pendidikan
SD                            : SDN 101779 Percut Sei Tuan
SMP                         : SMPN 3 Percut Sei Tuan
SMA (Sederajat)      : MAN 1 Medan
PT (S1)                    : Universitas Sumatera Utara
Fakultas,Jurusan      : Ekonomi, Akuntansi
Masuk thn                : 2009

Data Organisasi
Tahun Msk HMI       : 2009
Training HMI           : LK-1 Cab Medan 2010
                                     LK-2 Cab Medan 2011
Training Lain           : LKM (Latihan Kepemimpinan Mahasiswa) 2010
Pnglmn di HMI        : Dept.P3A 2009-2010
                                   Wasekum.P3A 2010-2011
                                   Wabendum 2010-2011
                                   Ketua Umum 2011-2012
Pnglmn lain             : Himpunan Mahasiswa Akuntansi 2011-2012
                                   Remaja Mesjid Alikhlasiyah
Motto Hidup            : Yakinkan Semua untuk Satu, Usahakan Semua Untuk Sampai



 Sekretaris Umum
Nama lengkap     : Yosico Vita Ningsih
Temp/tgl lahir      : Tangerang, 15 Januari 1992
Alamat                 : Sri Gunting Komplek Polda Blok AA-8 Sunggal
No hp                   : 0852 7081 5051
Email/facebook   : yosicovitaningsih@ymail.com / vyosico@yahoo.co.id







Data pendidikan       : SD Swasta Nurul Huda
                                    SMP N 9 Medan
                                    SMK Panca Budi-2 Medan
                                    PT(S1) Universitas Sumatera Utara
                                    Fakultas/jurusan : Ekonomi / Akuntansi
Masuk tahun             : 2009

Data organisasi        
Thn msk hmi            : 2009
Training hmi            : MOP 2009 panitia Fakultas Ekonomi
                                   LK1 2010 panitia Fakultas Syariah IAIN dan Fakultas Pertanian USU
Training lain            : Latihan Kepemimpinan 2010
Pengalaman di hmi  : Departemen Eksternal KOHATI
                                   Departemen PTKP
                                   Wakil Bendahara Umum
                                   Sekretaris Umum
Pengalaman lain      : OSIS
Motto hidup             : lakukan yang terbaik, karena takkan ada kesempatan untuk mengulangnya

Kamis, 06 Oktober 2011

Ekonomi Konvensional Gagal Menghadapi Krisis Global

Ekonomi Konvensional

    Sistem ekonomi konvensional, sistem ekonomi yang paling banyak digunakan negara-negara, salah satunya indonesia sendiri. Ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan sepenuhnya kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional menyatakan pemerintah dapat turut serta untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berlangsung, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam ekonomi konvensional, setiap warga atau masyarakat dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semuanya bebas untuk bersaing dalam bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, serta malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai macam cara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin.

Krisis Global

    Krisis Ekonomi Global adalah penurunan likuiditas keuangan di hampir seluruh negara-negara di dunia. Contoh faktor yang pernah terjadi krisis ekonomi di USA yang mau diakui maupun tidak adalah negara ADIKUASA yang punya power terbesar mempengaruhi negara-negara lainnya, krisis di AS dipicu oleh kebijakan Subprime Mortage.Krisis Ekonomi Global sangat jauh merambah dalam berbagai strata masyarakat. Dimana-mana pengangguran semakin bertambah, Income perkapita drastis menurun karena beberapa industri mulai mengurangi tenaga-kerja. Sejalan dengan hal itu investor-investor pun mulai menarik saham dalam industri-industri. Dari kejadian kejadian itu akan menjadikan peluang untuk Angka Kriminalitas akan melonjak naik Grafiknya belum lagi kasus-kasus korupsi terabaikan karena disibukkan dengan masalah yang lebih di prioritaskan sehingga dengan bebasnya para koruptor meneruskan aksinya ditiap jenjang. Berbahagialah para koruptor bisa keluar dari persembunyain untuk sementara Waktu.

Gagalnya Ekonomi Konvensional Menghadapi Krisis Global

    Ekonomi konvensional membebaskan pelaksanaan perkonomian kepada seluruh Masyarakat dan melepas perkembangan pada pasar, semua bebas menentukan nasibnya masing-masing sesuai kemampuan, bebas bersaing untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, meski pemerintah tetap dapat ikut campur, tetap saja belum mampu menghadapi krisis global dan dapat memberi kesejahteraan. Kegagalan dapat kita lihat di saat krisis global yang melanda Amerika yang berefek kebanyak negara, dalam efek sistem pembebasan pelaksanaan perekonomian dan persaingnan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, dari bentuk sistem yang di terapkan maka industri-industri yang ada baik itu industri kecil maupun industri besar, industri-industri tersebut sering mengambil jalan pengurangan sumber daya manusia di dalam perusahaannya, tanpa memikirkan, dampak dari keputusan dari pengurangan tenaga kerja tersebut, disinilah akan terlihat di mana indusrti-industri kecil akan merosot karna ketidak mampuan membuat tameng agar dapat bertahan disaat krisis global menggoyahkan pondasi-pondasi industri mereka. Disaat yang bersamaan pengangguran bertambah, jumlahnya meningkat, sehinnga timbul lah kecemburuan sosial yang berujung pada kriminal dimana-mana, tampa kita sadari kesejahteraan tidak akan lagi diperoleh setiap masyarakat, sebab yang miskin bertambah miskin, yang kaya semakin kayaraya.

Ekonomi Islam

    Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekomnomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.
Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, karna itu ekonomi Islam bagian yang tidak terpisahkan dari agama Islam. Ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai aspeknya. Islam adalah sistem kehidupan di mana islam memiliki aturan-aturan yang sangat lengkap untuk kehidupan manusia termasuk dalam ekonomi.

Ekonomi Islam Memberi Solusi


    Krisis Global melanda di mana-mana, tak terkecuali di negeri kita tercinta ini. Para ekonom dunia sibuk mencari sebab-sebabnya dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan perekonomian di negaranya masing-masing. Krisis ekonomi telah menimbulkan banyak kerugian, meningkatnya pengangguran, meningkatnya tindak kejahatan dan sebagainya. Sistem ekonomi kapitalis dengan sistem bunganya diduga sebagai penyebab terjadinya krisis. Sistem ekonomi Islam mulai dilirik sebagai suatu pilihan alternatif, dan diharapkan mampu menjawab tantangan dunia di masa yang akan datang.

   Al-Qur'an telah memberikan beberapa contoh tegas mengenai masalah-masalah ekonomi yang menekankan bahwa ekonomi adalah salah satu bidang perhatian Islam.
"(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata kepada mereka (penduduk Aikah): 'Mengapa kamu tidak bertaqwa?' Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang telah mendapatkan kepercayaan untukmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan ta'atilah aku. Aku sama sekali tidak menuntut upah darimu untuk ajakan ini, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan Penguasa seluruh alam. Tepatilah ketika kamu menakar dan jangan sampai kamu menjadi orang-orang yang merugi. Timbanglah dengan timbangan yang tepat. Jangan kamu rugikan hak-hak orang (lain) dan janganlah berbuat jahat dan menimbulkan kerusakan di muka bumi." (Qs.26:177-183)

    Dalm ekonomi Islam sudah memiliki aturan dan teknis baku dalam pelaksanaan perekonomian jadi, tidak ada lagi pembebasan kepada setiap masyarakat dalam melakukan persaingan dalam perekonomian, apa lagi melakukan penanggulangan krisis global yg di hadapai dengan cara yang dapat merugikan atau menzhalimi orang lain, sehingga berkibat kesejahteraan tidak merata di Bumi ini. Ekonimi Islam sendiri memilki beberapa basis kebijakan ekonomi islam, di mana adanya
  1. Penghapusan riba, yang memiliki arti tambahan, pertumbuhan, kenaikan, membengkak dan bertambah, namun pengertian riba secara teknis pengambilan tambahan dari harga pokok atau modal secara bhatil (tidak adil) baik dalam utang piutang maupun jual beli.
  2. Pelembagaan zakat, zakat sendiri adalah sedekah yang diwajibkan atas harta seorang muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat pada dasaranya merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk menjamin distribusi pendapatan dan kekayaan masyarakat secara lebih baik. Zakat menjadi sebuah sistem yang menjaga keseimbangan dan harmoni sosial antara kelompok kaya dan miskin.
  3. Pelarangan gharar, gharar adalah resiko atau ketidak pastian, sebab ketidak pastian ini membawa kearah seperti perjudian. Dalam praktik gharar terjadi ketika satu pihak mendaapat keuntungan, sedangkan pihak kedua dan yang lain mendapatkan kerugian.
  • Dalam Islam juga sudah mengatur bahwa emas dan perak adalah mata uang, dimana engeluarkan kertas substitusi harus dicover dengan emas dan perak, dengan nilai yang sama dan dapat ditukar, saat ada permintaan, Dengan begitu, uang kertas negara manapun tidak akan bisa didominasi oleh uang negara lain. Sebaliknya, uang tersebut mempunyai nilai intrinsik yang tetap, dan tidak berubah.
  • Denga penghapusan dan pelarangan riba maka harus adanya penggantian antara sistem Bank Ribawi menjadi sistem Bank Islam, karna inti dari kapitalisme adalah riba dan judi, dua perkara yang dilarang dalam islam.
  • Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum dikuasai oleh penjualnya, sehingga haram hukumnya menjual barang yang tidak menjadi milik seseorang. Haram memindahtangankan kertas berharga, obligasi dan saham yang dihasilkan dari akad-akad yang batil. Karna dari itu Bursaha saham sendiri di haramkan dalam Islam, agar tidak ada lagi penipuan-penipuan yang mengurang kesejahteraan dan menambah kemiskinan.
(Krisna Savindo HmI FE USU)

    Sabtu, 28 Mei 2011

    jumlah anggota biasa HmI FE USU Periode 2010/2011 (Per tanggal 1 juni 2011)

    1. Aynil ajijar Hamdani (2008)
    2. Lily Marisna (2008)
    3. Selly Ayu pratiwi (2009)
    4. Ivan (2009)
    5. Mhd Ari Risfiansya (2009)
    6. Vera Erlinda (2008)
    7. Titiien Lestari (2008)
    8. Herlimiansyah (2009)
    9. Rahmat Hidayatullah (2009)
    10. Krisna Savindo (2009)
    11. Prima Yudha (2009)
    12. Adena Marito (2009)
    13. Sufratiwi Evayanti (2009)
    14. Rini Masyitah (2009)
    15. Herlina Siregar (2008)
    16. Hazrina Laini Masni(2008)
    17. Melly Fatian (2008)
    18. Diastin Yutika (2009)
    19. Yosico Vita Ningsih (2009)
    20. Rahmadina Agusti (2009)
    21. Wimbi Akbar (2008)
    22. Dika Nivardo (2008)
    23. Nina Elisyah (2008)
    24. Endang Triastuti (2008)
    25. Nanda Rabiulfha (2008)
    26. Yoki Putra (2009)
    27. Fakhri Ismail (2008)
    28. Utamy Affriani (2008)
    29. Sisca maulida Ginting (2008)
    30. M. Hafis (2009)
    31. Sarmak Hasbi S. Hasibuan (2008)
    32. Oki Ferianda (2008)
    33. Budi setiyono (2008)
    34. Ade Nurhidayat (2008)
    35. Nanda Kesuma (2008)
    36. M. Khadafi Siregar (2008)
    37. Arifin Saleh Daulay (2007)
    38. Mirza Zamzami (2008)
    39. Tuti Handayani (2008)
    40. Mulky Ulfansyah (2007)
    41. Sarifah Vasselina Ardanii (2007)
    42. abdul Hadi Siiregar (2007)
    43. Deka Rahmadsyah (2006)
    44. Ahmadi Syarif (2006)
    45. Jihan Mutia (2007)
    46. Ahmad Thoib Pasaribu (2006)
    47. Jayanti (2007)
    48. Juwita Agustrisna (2007)
    49. Dwi Hasmitha Zay (2007)
    50. Paida Hafni Lubis (2007)
    51. Rahmawati (2006)
    52. M. Iqbal Sugeng (2006)
    53. Leoni Viitasari (2007)
    54. Linda Silvia Lubis (2007)
    55. Tika Lestari (2006)
    56. M. Azhari Nasution (2006)
    57. Wiman Akbar Lubis (2006)
    58. Adriansyah Putra Ramadhan (2006)
    59. T. Indra Pramana (2006)
    60. Riza Firdaus (2005)
    61. Cut Dian Afita (2006)
    62. Nila Nurfadilla K (2005)
    63. Anka Azhari (2005)
    64. Umar Munandar Nasution (2005)
    65. Gawi Miguna Harahap (2006)
    66. Aisyah (2005)
    67. Sheila Desira Daulay (2005)
    68. G. Syahputra W. Lubis (2005)
    69. Fatimah Zahro Harahap (2005)
    70. Halid Sastrawan (2005)
    71. Hendra Horas Sinaga (2005)
    72. Boby Iskandar (2005)
    73. Saufi Iqbal Nasution (2004)
    74. Aris Muharahman (2005)
    75. Mara Sinomba Harahap (2005)
    76. M. Okto Zainuddin (2005)
    77. Mellysa (2004)
    78. Dewi Novika Arieyanti (2004)
    79. Richi Satriadin (2005)
    80. M. Iqbal Harahap (2004)
    81. Salahuddin Dahlian (2004)
    82. Hendri Sofyan (2004)

    Minggu, 20 Februari 2011

    FUNGSI CONTROLLING DENGAN SUPPLY INFORMASI UNTUK MEREJUVENASI GERAKAN OPOSISI MAHASISWA

    TINJAUAN MASALAH










    A. Deklarasi Gerakan Oposisi Mahasiswa
    Indonesia adalah negeri yang diberkahi. Memiliki kekayaan alam dan manusia yang melimpah. Menduduki posisi geopolitik dan geostrategis di Asia dan Dunia sehingga diperhitungkan di dunia internasional. saat ini indonesia telah melewati berbagai pergantian rezim dan sistem kekuasaan.
    Kami meyakini bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang cocok bagi indonesia. Dan mekanisme checks and balances adalah prinsip dalam demokrasi, namun saat ini keberadaannya terancam dengan tendensi pemusatan kekuasaan.
    Kami meyakini bahwa, kekuasaan adalah cenderung menyeleweng maka dibutuhkan kekuatan yang secara khusus, mengontrol agar kekuasaan tidak disalahgunakan.
    Kami meyakini bahwa, berkontribusi didalam bangsa dan negara, tidak mesti menjadi bagian dari kekuasaan yang memerintah.
    Maka demi tumbuh sehatnya demokrasi indonesia.
    Demi tumbuhnya budaya politik yang sehat dan maju.
    Demi terjaga kekuasaan dari kecenderungan untuk menyimpang.
    lahirnya kebijakan-kebijakan pemerintahan yang berkualitas, berpihak pada rakyat dan amanat konstitusi.
    Dengan ini kami mahasiswa indonesia yang tergabung dalam HMI, GMNI, GMKI, IMM, KAMMI, KMHDI, dan HIKMAHBUDHI menyatakan diri menjadi kekuatan oposisi terhadap pemerintahan SBY-Boediono.
    Dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut: maka kami akan membentuk tim kerja yang secara serius akan melakukan kajian atas kebijakan-kebijakan pemerintah dan secara pro aktif menawarkan prespektif alternatif kepada publik dan pengambil kebijakan.
    (hmi.or.id)

    B. Latar Belakang Pembentukan Gerakan Oposisi Mahasiswa

    Puncak Dari Pergerakan mahasiswa di Indonesia adalah ketika meruntuhkan rezim Orde Baru (Orba). Dari pergerakan itu meningalkan konsep pemerintahan yang otoriter menuju ke pemerintahan yang demokratis. Namun perlahan-lahan pergerakaan mahasiswa pasca peruntuhan rezim itu cenderung menurun dan tidak signifikan.
    Di era Orba yang otoriter, menjadi ladang untuk tumbuh suburnya pola pergerakan mahasiswa untuk bergerak turun langsung ke jalan untuk menumpas rezim yang menghisap habis sari pati rakyat Indonesia poada saat itu. Pergerakan mahasiswapun di batasin. Kebebabasan pers telah tiada. Kebijakan dari pemerintah berorienatsi untuk memepertahankan kekuasaan oleh pemerintah.
    Keterbatasan tak jarang mendorong lahirnya kreativitas yang luar biasa. Dalam keadaan yang serba dibatasi oleh lingkungan, manusia biasanya melahirkan ide-ide dan tindakan yang mengagumkan (Claudia Nef Zalus : 2009). Keterbatasan ruang gerak mahasiswa membuat mahasiswa bergerak dengan penuh keyakinan dan fokus untuk mereformasi kondisi pemerintahan yang sangat otoriter. Strategi Orde Baru adalah memotong akses tradisional setiap kekuatan politik untuk memudahkan penguasa meletakkan mereka dalam kendali efektif (Claudia Nef Zalus : 2009).
    Reformasi struktur pemerintahan menjadi tawaran dan tuntutan dari pergerakan mahasiwa saat itu. Muncullah pemerintahan demokratis yang beorientasi pada pembangunan serta kebijakan-kebijakan untuk pembangunan demi meningkatkan perekonomian masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
    Di beberapa tahun berajalanya era reformasi ini, terdapat pemerintahan yang di dukung oleh mayoritas rakyat Indonesia. Karena dukungan dan kepercayaan yang tinggi ini menyebabkan susahnya untuk melakukan pergerakan dengan metode seperti di masa orde baru.
    Walaupun kebijakan-kebijakan pemerintah banyak yang gagal atau menimbulkan kersahan di masyarakat tidak menyurutkan kepercayaan masyarakat pada era reformasi ini. Meramal secara keliru saja sudah pantas dibilang pandai mengenai pembangunan / development (Jalaluddin Rakhmat : 2005).
    Dukungan yang mayoritas rakyat pada pemerintahan saat ini membuat gagasan bahwa partai-partai politik unuk beroposisi dengan pemerintahan. Yang seharusnya lembaga legislative itu, mengawasi jalannya pemerintahan malah terjebak dengan pro dan kontra terhadap pemerintah. Kekuatan oposisi hanya terdiri dari sebagian kecil dari fraksi yang berada di lembaga legislative. MerekaDengan mengusung ide untuk kontra dengan kebijakan yang mengedepankan aspek pengawasan.
    Tapi oposisi hanyalah oposisi, partai politik yang berada di lembaga legislative hanya seperti diam dan tak berbuat apa-apa dalam menyikapi kebijakan yang di buat pemerintah.
    Oposisi yang kontra dengan pemerintahan yang harusnya memfokuskan pada Controlling/pengawasan dari perencanaan (Planning) dari kebijakan pemerintahan tidak dimanfaatkan secara optimal dan maksimal oleh partai politik tersebut.
    Mereka tidak proaktif tetapi cenderung reaktif. Berkomentar dan bertindak ketika suatu kebijakan yang berefek buruk telah diekspos media. Bukannya dari awal kebijakan itu dibuat agar mereka melakukan controlling kepada pemerintahan. Ketika telah ada korban baru mereka muncul seperti kejadian tabung gas lpj beberapa waktu yang lalu.
    Minimnya jumlah fraksi yang beroposisi di lembaga legislative secara tidak langsung mempengaruhi tingkat konsentrasi pengawasan. Pengawasan yang membutuhkan energi tak tercukupkan dengan quantitas yang sedikit. Jadi ada kesan di lembaga legislative terjadi perang-perang kepentingan antara fraksi yang mendukung dengan yang tidak mendukung. Jadi Energi banyak terkuras pada dinamika internal dalam penentu kebijakan. Tidak bereslah ujung-ujungnya pengawsan terhadapa kebijakan yang diambil pemereintah.
    Dalam melakukan pergerakanpun mahasiswa kurang mendapat dukungan dari masyarakat. Kekurangan komunikasi anatar orang awam dengan intelektual (mahasiswa) telah memisahkan mereka satu sama lain atau menimbulkan hubungan yang tegang antara mereka (Ali Shariati : 2001).
    Yang menjadi perhatian mahasiswa saat ini adalah kurun waktu 13 tahun pasca orde baru, keintiman mahasiswa dengan rakyat Indonesia sangat kurang. Mahasiswa sekarang telah memisahkan diri dari masyarakat. Terkadang kita memang berbicara tentang massa padahal itu tidak lebih dari kata-kata secara teoritis. Perlunya kita untuk memahami massa masyarakat tersebut lebih dalam bukannya hanya kumpulan dari kalimat-kalimat saja.
    Mempertimbangkan dengan keadaan seperti itu, pada tahun 2009 mahasiwa-mahasiwa dari berbagai perguruan tinggi berkumpul untuk mendeklarasikan Gerakan Oposisi Mahasiswa yang berupaya mengawasi kebijakan pemerintahan secara langsung demi perbaikan kedepannya. Gerakan oposisi ini bukan merupakan suatu gerakan yang kontra dengan kebijakan dari pemerintahan tapi mengkritisi secara objektif kebijakan pemerintah selagi mengawasi kebijakan-kebijakan tersebut dari pemerintahan. Melihat ketidakefektifan lembaga legislative untuk melakukannya.


    PEMBAHASAN
    A. HMI Dalam Bingkai Kemahasiswaan dan Perjuangan

    Sejarah telah menggoreskan dengan kuat, dalam perspektif perjuangan bangsa. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) senantiasa berada di garis depan dan berjuanga habis-habisan. Setiap zaman ia mebuktikan dirinya sebagai medium syahid kaum muda, kader intelektual bangsa. Senantiasa melahirkan pikira-pikiran futuristiknya (Agussalim Sitompul : 1997).
    Flash back kebelakang, HMI yang disebut-sebut sebagai Harapan Masyarakat Indonesia begitu akrab dengan mahasiswa islam. Timbul pertanyaan dalam diri kita, kenapa?. Karena HMI adalah organisasi yang plural, sehingga kami dapat belajar dari teman-teman yang mempunyai berbagai macam pemikiran. Pemikiran itu dipandang dari berbagai macam perspektif sehingga kami juga dapat lebih bijak dalam memandang suatu masalah dan juga HMI adalah Suatu Organisasi yang siap menampung setiap mahasiswa Muslim yang ingin mengembangkan diri pada organisasi ini (Claudia Nef Zalus : 2009).
    Perbedaan pemikiran tersebutlah yang mebuat Kader-kader HMI dapat mencapai suatu pemahaman yang memiliki landasan kuat. Semua itu berujung demi terbentuk kader-kader yang berkualitas insan cita.
    Salah satu wujud implementasi dari fungsi mahasiswa sebagai agent of change dan social movement (pergerakan sosial) adalah aktif berpartisipasi menyuarakan serta mengkritisi aspirasi masyarakat guna tercapainya masyarakat yang adil makmur yang di Ridhoi Allah SWT.

    B. Pergerakan Mahasiswa di Era Reformasi
    Seperti telah dipaparkan di bab sebelumnya bahwa telah dideklarasikan Gerakan Oposisi Mahasiswa pada tahun 2009 di halaman balai kota Surakarta, jawa tengah. Proklamasi oposisi gerakan mahasiswa ini sebagai formulasi kepedulian kepada masyarakat, di satu sisi, dan membuka ruang publik, pada sisi yang lain.
    Gerakan ini merupakan wujud dari transformasi pergerakan mahasiswa. Dengan menyandang kata oposisi. Seluruh mahasiswa dari berbagai background organisasi bersatu dalam gerakan untuk mengawasi kebijakan pemerintahan yang dianggap buruk dalam aktualisasinya.
    Mahasiswa dapat berperan aktif serta bersatu padu dalam mengawasi kebijakan pemerintah. Deklarasi ini menandakan suatu langkah awal dari seluruh mahasiswa untuk kemablai bersatu untuk mencapai tujuan bersama demi keberlangsungan Negara ini kedepannya. Karena mahasiswa sekaranglah cikal bakal penerus roda pemerintahan ini.
    Maka diperlukanlah suatu konsep yang jelas sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan ini. Jalan yang harus kita lampai haruslah tepat, dapat diandalkan dan logis; ia harus membawa kita ke tujuan yang kita cita-citakan (Ali Shariati : 2001).
    C. Pengontrolan Kebijakan Pemerintah
    Dalam Pelaksanaan Suatu Kebijakan pemerintah harus di awasi secara terus menerus serta dinilai agar dapat di ambil tidakan korektif jika diperlukan dalam rangka meningkatkan kemungkinan keberhasilan tujuan dari kebijakan itu.
    Maka diperlukan ukuran-ukuran dalam penilaian kemajuan suatu kebijakan pemerintah. Dan yang tidak kalah pentingnya dalam pengawasan adalah Biaya (Cost) untuk melakukan suatu pengawasan terhadap kebijakan pemerintah terkadang lebih besar dari nilai materi dari kebijakan tersebut.
    Karena dalam pengawasan harus dilakukan secara terus-menerus dan teratur. Dari segi waktu, energy dan materi harus siap di perhitungkan dalam realisasinya. Karena pengawasan lebih banyak problematikanya daripada perencanaan, penentuan serta melaksanakan kebijakan.
    Kaum cendekiawan harus ingat bahwa merupakan kesalahan serius bagi mereka jika mereka sampai mengambil kepemimpinan politik (Ali Shariati : 2001). Maka dalam keberlangsungan kedepannya mahasiswa harus dapat memurnikan pergerakannya agar tidak terjerat dengan kepentingan-kepentingan suatu golongan tertentu.
    Pengawasan yang objektif yang dibutuhkan saat ini agar masyarakat tidak mudah terkesima dengan keaktoran suatu tokoh sehingga masyarakat lebih memahami kondisi riil dari pemerintahaan.


    D. Arus Penyebaran Informasi
    The World Is Flat menurut Thomas L Friedman salah satunya ditandai dengan runtuhnya tembok informasi yang menjadikan internet sebagai kebutuhan dan informasi menjadi suatu keharusan bagai udara yang tidak perlu membayar (Syafrizal Helmi Situmorang : 2008)
    Pada saat ini penyebaran informasi tidak dapat diprediksi lagi kecepatan penyebarannya. Dalam hitung detik informasi dapat berpindah antara daerah bahkan antar benua.
    Dengan pesatnya dan cepatnya penyebaran informasi itu maka sudah sepatutnya seorang mahasiswa harus menguasai Teknologi dan informasi agar informasinya up date meningkatkan wawasannya.
    Informasi di era globalisasi ini dapat di analogikan dengan konsep supply informasi. Di mana media cetak dan elektronik menyajikan informasi saling berkompetensi antar media juga berpacu dengan waktu yang terus menyajikan berita di tiap detiknya.
    Seorang mahasiswa serta Kader dari organisasi manapun harus bisa menghimpun / mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi yang dapat dia peroleh. Setelah memperoleh informasi harus dilakukan filterisasi informasi yang akurat sehingga dapat menjadi rujukan.
    Setelah menganalisa dan meniliti maka Kader tersebut dapat memberikan masukan maupun opini ke media yang representatif sehingga Kader maupu memiliki terobosan-terobosan untuk menentukan arah kebijakan pemerintah.
    Semakin banyak informasi yang diperoleh maka semakin besar peluang mahasiswa dilibatkan dalam menentukan kebijakan pemerintah. Tidak terlepas dengan adanya analisa yang mendalam. Mahasiswa harus berperan aktif serta mengedepankan keintelektualannya demi dapat tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    E. Fungsi Controlling dengan Supply Informasi
    Pengawasan sudah menjadi pilihan yang harus dijalanin ketika gerakan mahasiswa menyandang nama oposisi. Kata oposisi dimaknai dengan melakukan pengawasan agar dalam implementasinya tidak terjebak dengan nilai simbolis saja.
    Fungsi pengawasan (Controlling) di sinkronisasikan dengan memanfaatkan membludaknya Supply informasi yang ada saat ini. Informasi yang up date di tiap detiknya menuntut tiap mahasiswa harus mobile dalam kesehariaannya.
    Tiada cara lain agar pengawasan berjalan efektif harus Fokus dalam pencarian informasi. Dari pengumpulan informasi dapat dicapai pemahaman yang mendasar. Tapi semua itu dilalui proses filterisasi dan analisis.

    F. Rejuvenasi untuk Gerakan Oposisi Mahasiswa
    Lemahnya fungsi pengawasan (Controlling) di pemerintahan membuat harapan pengawasan kebijakan pemerintahan berada di pundak mahasiswa. Peran Agent Of control pada mahasiswa harus menjadi perhatian khusus oleh mahasiswa itu sendiri.
    Mahasiswa harus mengerti fungsi dan peran mereka, agar tidak terjadi disorientasi yang menyebabkan stagnasi dalam pergerakan. Mahasiswa harus dapat memaknai kembali apa yang menjadi prioritasnya.
    Dalam Prakteknya, pengawasan memerlukan konsentrasi yang sangat tinggi. Mempertimbangkan waktu yang terus berputar, sudah menjadi keharusan mahasiswa untuk ‘belajar sambil berjalan’.
    Merejuvenasi Gerakan Oposisi Mahasiswa dengan memfokuskan fungsi pengawasan yang berorientasi pemanfaat informasi secara maksimum, menganalisa dan merumuskan kesimpulan yang menjadi korektif kepada pemerintahan.



    PENUTUP

    A. Simpulan

    1. Peran Controlling (Pengawasan) harus di maknai oleh Gerakan Oposisi Mahasiswa. Karena yang menjadi ruang lingkup dari gerakan ini sangat menitik beratkan pengawasan.
    2. Gerakan Oposisi Mahasiswa harus dapat menghimpun Informasi seluas-luasnya karena untuk mengikuti arus penyebaran informasi dibutuhkan informasi untuk mengikuti perkembangan. Pengawasaan dapat berajalan lancar ketika arus informasi itu lancar.
    3. Mahasiswa Harus dapat berpatisipasi dalam menentukan kebijakan pemerintah, tidak hanya sekedar Pengawasan. Karena untuk berpartisipasi dan menyuarakan opini, organisasi harus dapat masuk ke dalam system penentuan kebijakan pemerintahan.

    B. Saran

    1. Perlu adanya Media Representatif untuk mahasiswa sekaligus untuk menjawab kritikan dari Agussalim Sitompul pada 44 indikasi kemunduran HMI.
    2. Mahasiswa harus dapat menerobos system dari penentuan kebijakan pemerintahan dan menggunakan berbagai cara agar dapat menembus system.
    3. Dalam prateknya Mahasiswa harus dapat melepaskan belenggu keterpihakan dengan kepentingan-kepentingan yang menekannya.

    (Mirza Zamzami,HMI FE USU)

    Kamis, 03 Februari 2011

    Daftar Bacaan di perpustakaan HmI FE USU

    10 Orang di Jamin Masuk Surga
    44 Indikator Kemunduran HMI
    100 tokoh
    101 Do'a Penuntun Hidup Sukses
    A girls Melancoly
    Akuntansi Biaya
    Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengenalan
    Akuntansi Keunagan
    Al Ghazali menjawab 40 soal islam abad 20
    Al Qur’an kitab zaman kita
    Al Kisah
    Anakku dibunuh Israel
    Angkasa
    Arena
    B.I & Teknik penyusunan karangan Ilmiah
    B’Girl
    Baby Love
    Bagaimana Meningkatkan Keperecayaan diri dan mempengaruhi orang
    Bahagia adalah sebuah pilihan
    Bahan ajar Bahasa Inggris
    Bahasa Mandarin
    Berani Hidup Siap Mati
    Bisnis Perencanaan dan Pengembangan
    Books Of Change
    Boys Girls Romance
    Buku Pintar Shalat
    Buku Pegangan Mahsiswa
    Bush & Hitler
    Caramel Diary
    Cecilia & Malaikat Ariel
    Chic
    Crazy 24 Hours
    Current Issues Lembaga keuangan syariah
    Detektif Conan
    Detektif Conan seri animasi
    Don’t let me awake if this is a dream
    Forum
    Girl Evolution
    Go Girl
    Gold Profile of imam Ali
    Hikmah Ibadah Haji
    Himpunan UU & Peraturan pemerintah tentang ekonmi Syariah
    Honey Hunt
    Islam & Reformasi
    Islam Mahzab HMI
    Islam Menyonsong Masa Depan
    Islamic Creative Thinking
    Kamus Akuntansi praktis
    Keadilan Illahi
    Kemunculan Dajjal Palsu
    Ketika Jurnalisme dibungkam : Sastra angkat bicara
    Kiss Me With Mine
    Konsepsi Politik Hizbut Tahrir
    Krisis Manusia Modern
    Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah & Indonesia
    Kuliah Ibadah
    Kunci Ibadah
    Kumpulan Lyric Lagu
    Kumpulan Peraturan Perundang-undangan R.I tentang : Ketenagakerjaan
    Leadpreneurship
    Magic Ball Danpei
    Makroekonomi : Teori Pengantar
    Management Accounting Buku 1 Edisi 7
    Manusia Ular
    Marketing
    Maya
    Membentuk Jama’atul Muslimin
    Menuju Saudi Menggapai Haji
    Menyerap Energi ketuhanan
    Microsoft Power Point
    Nasionalisme Muhammad
    Panduan belajar ujian saringan masuk stan
    Panorama filsafat modern
    Parlimen Malaysia
    Pendidikan Kewarganegaraan I
    Pengantar Bisnis
    Pengantar Sistem Komputer
    Pengantar sosiologi
    Pengenalan Komputer
    Photoshop step by step
    Pluralisme : Tantangan Bagi agama-agama
    Pondasi Tiang Rakit ((Piled Raft), Alternatif desain system pondasi yang lebih ekonomis
    Psikologi beragama
    Psikologi k ematian
    Rahasia Segitiga : ALLAH – Manusia – Syetan
    Reformasi bermahzab
    Rekayasa Sosial
    Rumi’S Daily Secret
    Sabili
    Sastrawan Bertanya, siswa bertanya
    Selekta
    Seribu Mesjis, Satu julahnya
    Si Kembar Terancam Bahaya
    siluet
    Singful Love
    SNMPTN 2008: IPS
    Soal-Jawab tentang berbagai masalah agama
    SOS
    Sosiologi Ekonomi
    Sosiologi Suatu Pengantar
    Standar Akuntansi Pemerintahan
    Sunset on Third Streed
    Sweet Lolipop
    Syaikh Abdul Qadir Jailani
    Tempo
    Teori Pengantar Lengkap : IPS
    The Secret For teens
    Triangle Kiss
    Tuntunan Shalat Wajib
    UUD’45 & amandemennya
    UU R.I
    When I become a Mother
    Warta